Kankemenag Tulungagung Usulkan Ratusan GTT Madrasah untuk Masuk Formasi PPPK

Kankemenag Tulungagung Usulkan Ratusan GTT Madrasah untuk Masuk Formasi PPPK
Seorang guru madrasah ibtidaiyah (MI) sedang mengajar para muridnya di dalam kelas waktu lalu (erin/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) - Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Tulungagung mengusulkan sebanyak 500 guru tidak tetap (GTT) atau guru honorer madrasah, untuk bisa mengikuti tes masuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Kepala Kantor Kemenag Tulungagung, Muhajir melalui Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma),  Suryani mengatakan pihaknya bakal mengusulkan 500 GTT untuk bisa mengikuti tes seleksi masuk formasi PPPK meski kuotanya sangat terbatas.

Pengajuan dengan jumlah lumayan banyak tersebut disebabkan karena saat ini formasi guru madrasah yang masuk dalam golongan PPPK sedikit, dan kuota formasi PPPK dalam setiap tahunnya masih sangat minim.

Pihaknya menyebut saat ini total hanya ada 50 guru madrasah yang berstatus PPPK di Tulungagung.

"Hanya 50 guru yang berstatus PPPK, lainnya masih berstatus guru honorer," katanya.

Sementara itu saat ini pemerintah sudah menginstruksikan untuk instansi lembaga dibawah naungan pemerintah sudah tidak boleh lagi menerima pegawai honorer.

"Hanya boleh mengambil dari jalur PPPK saja, karena itu kami melakukan pengusulan tersebut," ujar Suryani.

Menurut Suryani berdasarkan data di akhir 2021 lalu jumlah guru madrasah non PNS yang ada di Tulungagung mencapai 2.950 orang, guru madrasah berstatus PNS 681 orang, dan guru berstatus PPPK sebanyak 50 orang.

"Sementara di tahun ini ada 5 guru PNS yang akan masuk masa pensiun. Jadi mengurangi jumlah guru PNS kita," tandasnya. (er/dn)